Cara Pengukuran Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Pendidik
Ciri-ciri profesi menurut Arikunto (1996) meliputi: 1) sebuah profesi dilandasi pengetahuan yang kuat dan menjurus pada bidang spesialisasi tertentu, 2) sebagai konsekuensi dari ciri pertama sebuah profesi harus didukung oleh kompetensi individual, 3) sebuah profesi menuntut dilakukannya suatu seleksi dan sertifikasi, 4) untuk menjaga dan mengembangkan kompetensi, diantara sesama profesi biasa terjadi kerjasama sekaligus kompetisi yang sehat, 5) dalam setiap profesi para anggota memiliki kesadaran profesional dan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas profesionalnya, 6) terdapat kode etik profesi berupa nilai-nilai moral yang selalu dijunjung tinggi dan menjadi landasan bagi pemiliknya dalam bertindak, 7) adanya sangsi untuk menjamin berlakunya kode etik yang sudah ditetapkan, 8) setiap anggota profesi gigih dalam memperjuangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesionalnya, dan 9) terdapat lebih dari satu organisasi profesi serupa sebagai wahana untuk bekerjasama dalam upaya mengembangkan diri.
Menurut Muhyadi (1989) persepsi seseorang dalam menangkap informasi dan peristiwa-peristiwa dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1) orang yang membentuk persepsi, 2) stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu, dan 3) stimulasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu maupun suasana. Sedangkan Siagian (1995) mengemukakan bahwa komponen-komponen yang mempengaruhi persepsi ada tiga faktor, yaitu: pertama, pelaku persepsi. apabila seorang individu memandang suatu obyek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individu itu, seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapan. Kedua, sasaran/obyek. Karakteristik dari target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan, sasaran itu mungkin berupa orang, benda atau peristiwa. Dan ketiga, situasi. Unsur lingkungan sekitarnya bisa mempengaruhi persepsi kita. Jadi persepsi harus dilihat secara kontekstual, artinya dalam situasi mana persepsi itu timbul perlu mendapat perhatian.
Feldman (1990) mengemukakan bahwa komponen persepsi terdiri atas tiga indikator, yaitu: 1) pelaku persepsi, 2) sasaran persepsi, 3) situasi dimana dilakukan persepsi. Hampir sama dengan apa yang dikemukakan Feldman, Robbins (1998) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ada tiga, yaitu: 1) pelaku persepsi, karena dipengaruhi oleh karakteristik individu yang turut berpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapan, 2) obyek/ target yang dipersepsikan, misalnya penampilan yang mencolok lebih menarik perhatian, dan 3) situasi dimana persepsi itu dilakukan.
Dengan demikian, persepsi mahasiswa terhadap profesi pendidik adalah suatu aktivitas mental mahasiswa dalam proses pengorganisasian dan penerjemahan kesan-kesan, penilaian, dan pendapat dalam merasakan serta menginterpretasikan profesi pendidik berdasarkan informasi yang ditampilkan orang yang berprofesi sebagai pendidik. Persepsi mahasiswa terhadap profesi pendidik itu berbeda untuk masing-masing mahasiswa sesuai dengan hasil pengalaman mahasiswa tersebut, latar pendidikan, dan karakter psikologi. Adapun komponen-komponennya adalah sebagai berikut: 1) sikap positif terhadap profesi pendidik, 2) persepsi terhadap kepentingan profesi pendidik, 3) persepsi terhadap pengharapan, 4) latar belakang profesi pendidik , 5) landasan profesi pendidik , 6) tanggung jawab terhadap profesi pendidik, 7) profesi pendidik berorientasi pada pelayanan, 8) profesi pendidik selalu dibutuhkan, dan 9) profesi pendidik memerlukan kedisiplinan. Feldman (1990).
Read Another Research Reading
- 4 Kesalahan Umum dalam Desain Penelitian
- System Thinking, Conflict and Perceptions
- Kode Etik Penelitian Ilmiah di Internet
- Find Topics for Future Research Part 1
- Action Plan in Confirmatory CAR
- Fenomena Penulisan Penelitian
- Method of Using English as a Medium of Instruction
- Cara Pengukuran Persepsi
- Sternberg's Triarchic Model of Intelligence
- Bilingualism
Labels: Reading