Hubungan Antara Ketergantungan Merokok Dengan Percaya Diri Pada Siswa SMAN 2 Blitar
Pada saat ini rasa kurang percaya diri pada remaja dimanifestasikan dengan berbagai cara baik dengan cara positif maupun negatif. Cara yang positif untuk membangun rasa percaya diri yaitu dengan menciptakan definisi diri positif, memperjuangkan keinginan yang positif, mengatasi masalah secara positif, memiliki dasar keputusan yang positif. Sedangkan cara yang negatif untuk membangun rasa percaya diri yaitu sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri. Cenderung melakukan tindakan negatif yaitu dengan merokok atau menggunakan zat adikitif seperti narkoba, sehingga dengan menggunakan zat tersebut remaja cenderung lebih merasa percaya diri (Jacinta, 2002).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1).Tingkat ketergantungan merokok dan 2).Tingkat percaya diri, dan untuk mengetahui 3). Apakah ada hubungan antara ketergantungan merokok dengan percaya diri pada siswa. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Ketergantungan Merokok diukur dengan angket ketergantungan merokok dan percaya diri diukur dengan skala percaya diri. Subyek penelitian adalah 60 Siswa SMAN 2 Blitar. Reliabilitas diperoleh dengan rumus Cronbach Alpha untuk ketergantungan merokok sebesar 0,724 dan untuk percaya diri sebesar 0,746. Teknik analisis untuk menguji signifikansi hipotesis korelasional adalah dengan uji Korelasi Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan 1). Sebanyak 18,3 % dari siswa mempunyai tingkat ketergantungan merokok yang rendah. 58,3 % siswa memiliki tingkat ketergantungan merokok sedang. 23,3 % siswa memiliki tingkat ketergantungan merokok tinggi. 2). 21,7 % siswa mempunyai tingkat percaya diri yang rendah. 61,7 % siswa memiliki tingkat percaya diri sedang.16,6 % siswa memiliki tingkat percaya diri tinggi. 3). Terdapat korelasi antara Ketergantungan Merokok dengan Percaya Diri, (r = -0,90 p < 0,05). Artinya semakin tinggi tingkat ketergantungan merokok, maka semakin rendah tingkat percaya diri.
Saran dari penelitian ini yaitu mengendalikan remaja dari dorongan untuk penggunaan rokok dan ketergantungan rokok. Mengadakan program atau kegiatan yang dapat meningkatkan percaya diri yaitu kegiatan penyuluhan tentang bahaya merokok.
Haryono
Kata Kunci : Ketergantungan Merokok, Percaya Diri
Another Research Abstracts
- Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Profesi Pendidik
- Code Switching In Indonesian Pop Songs
- Implementasi Modul Model Siklus Belajar
- Analysis of The Effects of Variables Using Intensity
- Technological Application of Bioluminescent
- Pembelajaran Keterampilan Menulis
- The Effect of Emotional Intelligence
- Pengaruh Implementasi Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
- The Study of Compliment Responses
- Perubahan Penataan dan Penggunaan Ruang pada Rumah Tradisional Masyarakat Desa
- The Aim of Technology Instructional
- Relation between Self-Efficacy and Academic Achievement
- Politeness Strategies
- Penyesuaian Diri Ibu yang Memiliki Anak Autis
- Studi Kualitas Perencanaan Sistem
- Application of Stable Modulation Scheme
- Linguistic Information for Speech Recognition Error Detection
- The Use of English in the Mathematicss Teaching
- Cassava: is a substitutive foodstuff
- Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial & Kinestetik
- Studi Merancang Seni Kriya Tekstil dengan Media Komputer
- The Design and Measurement Performance Based on the Balanced Scorecard Approach
Labels: Abstracts